Senin, 04 Maret 2013

Malware semakin mengganas !!!



Para pemilik gadget kembali diingatkan akan ancaman malware yang semakin mengganas tahun ini. Sebagian besar dipicu kurangnya kesadaran masyarakat akan keamanan perangkat mereka dan kebiasaan membeli piranti lunak (software) tidak resmi.
Hasil riset ESET, perusahaan aplikasi keamanan, menunjukan angka kelaziman atau prevalensi malware di Indonesia pada Februari 2013 mencaapi 15,08% lebih tinggi daripada Filipina yang sebesar 12,94%.
Ada 11 malware yang mendominasi angka kelaziman itu dan diperkirakan Maret ini semakin aktif. Ke-11 infeksi itu ialah Ramnit, Sality, Autostart, Autorun, Slugin, Virut, Conficker, Iframe, Dorkbot, Somoto, dan Eksploitcve-2010-2568.
Hasil studi keamanan yang dilakukan Microsoft di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam juga mengejutkan dunia. Dalam hasil riset yang diumumkan 25 Februari lalu ditemukan 5.601 jenis malware di komputer jinjing prainstal dengan sistem operasi (OS) bajakan Windows dan DVD bajakan installer Windows. Sebanyak 68% ialah komputer bermerek dan 74% dari piranti lunak OS. Mereka menemukan 3.800 malware adalah trojan, sisanya worm 726 dan virus 627.
Jika konsumen tidak bisa memverifikasi keaslian salinan prainstal OS, perangkat berisiko terkena virus. Malware dapat menyamar sebagai gambar atau program yang sah dan menyebabkan kerusakan hingga pencurian informasi penting.
Hasil penelitian mengungkapkan piranti lunak bajakan masih menjadi penyebab utama. Mengutip sebuah studi Business Software Alliance menunjukkan Vietnam memiliki tingkat pembajakan 88%, Indonesia 86%, Thailand 72%, dan Filipina 70%. Sebuah studi terpisah menemukan 63% pengguna komputer di Asia Pasifik mengakui menggunakan perangkat lunak bajakan.
Kondisi itu diperparah dengan maraknya penjualan malware dengan harga banderol, tergantung lokasi daan jumlah komputer yang akan diserang. Harga untuk 1.000 komputer host yang terinfeksi berlokasi di Amerika Serikat ialah US$200 (setara dengan Rp 1,9 juta), di Eropa US$60 - US$120 (sekitar Rp 581 ribu - Rp 1,1 juta) dan di negara lain US$20 (sekitar Rp 193 ribu).
Salah satu cara mudah mengamankan perangkat Anda ialah menggunakan antivirus yang berkualitas, khususnya bagi mereka yang suka berselancar di internet. Misal, Avast!, Avast Secure Disc, ESET NOD32 Antivirus 6 (Rp 140 ribu - Rp 550 ribu untuk aktivasi baru), Avira Antivirus Premium (US$29,99 atau sekitar Rp 290 ribu) dan Bitdefender (US$39,95 atau sekitar Rp 386 ribu).
Selain itu, perlu kesadaran pengguna untuk tidak menggunakan piranti lunak bajakan dan mewaspadai surat elektronik (surel/e-mail) yang mencurigakan. Pastikan pula perangkat yang Anda beli memiliki piranti lunak resmi.

sumber: http://mamanmalmsteen.blogdetik.com/2013/03/02/waspadalah-malware-semakin-mengganas/

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More